Wednesday, November 20, 2013

Jangan Melakukan Perjudian Pada Forex

Jangan Melakukan Perjudian Pada Forex - Trading Forex adalah sebuah aktifitas dimana setiap pesertanya (trader) dituntut memiliki kemampuan  dalam melakukan analisa (teknikal & fundamental), kemampuan pengendalian diri, dan kemampuan mengelola keuangan. Kemampuan-kemampuan tersebut akan membawa seorang trader kearah kesuksesan, namun demikian kemampuan-kemampuan itu tidak menjamin bahwa seorang trader akan selalu mendapatkan keuntungan yang besar.

Melakukan analisa dalam trading forex bukanlah sebuah tindakan untuk memastikan  arah pergerakan harga, namun analisa dilakukan agar seorang trader tidak selalu berada pada posisi yang salah saat akan membuka posisi transaksinya. Umumnya kerugian yang sering dialami para trader terutama bagi mereka yang baru dalam trading forex adalah melakukan kira-kira kemana arah harga akan bergerak pada saat membuka  posisi transaksi, tanpa didasari oleh hasil analisa yang jelas.

Jika Anda hanya mengira-ngira kemana arah harga akan bergerak, maka sebenarnya Anda sedang melakukan perjudian. Forex bukanlah sebuah kegiatan perjudian, tetapi forex adalah sebuah kegiatan perdagangan yang dilakukan dengan cara menjual dan membeli dari sebuah analisa yang nyata tanpa ada unsur taruhan.

Agar Anda tidak terjebak kedalam perjudian dalam melakukan trading forex, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan :

1. Lakukan satu kali analisa, untuk satu kali transaksi

Jika Anda telah membuka posisi berdasarkan dari hasil analisa kemudian menutupnya dengan sebuah keuntungan, maka Anda jangan membuka posisi lagi pada saat kondisi yang sedang berlangsung. Jangan beranggapan atau mengira-ngira bahwa trend akan terus berlanjut dan Anda masih bisa membuka posisi lagi. Untuk membuka posisi yang baru harus dimulai dengan melakukan analisa yang baru. Tidak ada yang tahu kemana harga akan bergerak dan sampai dimana harga itu akan bergerak.

2. Membatasi kerugian yang akan terjadi

Jika Anda membuka posisi tanpa membatasi kerugian yang akan terjadi (menggunakan Stop Loss), itu berarti Anda sedang melakukan perjudian. Dalam hal ini Anda telah mempertaruhkan seluruh modal Anda pada kondisi dimana Anda tidak tahu apa yang akan terjadi. Forex itu bukan sebuah taruhan, tetapi sebuah perdagangan dengan modal yang harus dikembangkan ke dalam bentuk sebuah keuntungan.

Dengan belajar dari kesalahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama, maka Anda akan selalu berada pada posisi yang menguntungkan dalam trading forex Anda. Jangan berjudi dalam forex, tapi jadilah trader sejati.

Wednesday, November 13, 2013

Menjadi Trader Yang Percaya Diri

Menjadi Trader Yang Percaya Diri - Bila Anda yakin bahwa Forex adalah bisnis yang dapat memberikan hasil untuk kebutuhan hidup Anda, maka kuatkanlah keyakinan itu. Namun keyakinan saja tidaklah cukup untuk membuat Anda sukses dalam trading forex tanpa didasari oleh pengetahuan tentang forex serta kemampuan dalam melakukan managemen terhadap bisnis yang Anda lakukan (Trading Forex).

Menjalankan sebuah bisnis seperti Trading Forex yang mempunyai tingkat resiko yang sangat tinggi merupakan tantangan tersendiri bagi mereka yang mempunyai mental bisnis yang kuat. Salah satu kunci kesuksesan yang telah didapat oleh para trader profesional adalah karena mereka percaya terhadap diri mereka sendiri. Mereka percaya bahwa mereka mampu menghadapi resiko dalam trading forex dan merubahnya menjadi sebuah bisnis yang sangat menguntungkan. Mereka percaya bahwa setiap transaksi yang dilakukannya akan memberikan keuntungan, walau terkadang mereka juga mengalami kerugian.

Bagaimana dengan Anda, apakah Anda percaya diri terhadap kemampuan Anda sendiri. Sebanyak apapun pengetahuan Anda tentang Forex, tetapi jika Anda selalu ragu-ragu (tidak percaya diri) dalam mengambil sebuah keputusan transaksi, maka Anda tidak akan bisa untuk mengembangkan trading Anda menjadi sebuah bisnis yang sangat menguntungkan yang dapat menunjang kebutuhan hidup Anda sehari-hari. Untuk menjadi seorang trader yang percaya diri, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan :

1. Jangan gunakan Robot Trading

Jika Anda menggunakan robot trading (trading otomatis), itu menunjukan bahwa Anda bukanlah seorang trader. Anda adalah seorang penakut untuk menghadapi resiko didalam trading forex, Anda adalah seorang pemalas yang ingin mendapatkan keuntungan besar tanpa mau berusaha, dan yang pasti Anda adalah orang yang tidak percaya diri. Kenapa Anda harus percayakan uang Anda kepada sebuah robot, sedangkan robot itu dibuat oleh seorang manusia berdasarkan dari sebuah sistem trading. Apakah sebuah robot mempunyai kemampuan melebihi manusia (diri Anda). Jika Anda beralasan bahwa Anda tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan analisa, maka sebaiknya Anda jangan melakukan trading forex.

2. Jangan menggunakan penyedia Signal (Jual & Beli)

Jika Anda menggunakan penyedia signal untuk melakukan transaksi (Jual &Beli), maka Anda tidak akan dapat meningkatkan kemampuan Anda dalm melakukan analisa. Anda tidak akan mengetahui bagaimana sebuah harga berubah dan apa yang menyebabkan perubahan tersebut. Anda adalah orang bodoh yang hanya mengikuti sebuah signal tanpa mengetahui penyebab kemunculan signal tersbut. Penyedia signal boleh Anda gunakan hanya untuk perbandingan dengan hasil analisa Anda, tetapi Anda harus tetap percaya kepada hasil analisa Anda sendiri.

3. Jangan takut untuk mengambil keputusan

Seringnya Anda mengalami loss akan membuat Anda selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan transaksi. Anda akan takut kalau keputusan yang akan Anda ambil akan salah dan mengakibatkan kerugian. Rasa takut akan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri terhadap hasil analisa yang telah Anda lakukan, akibatkan Anda cepat mengambil keputusan untuk keluar dari pasar dan menutup posisi Anda dengan keuntungan yang kecil.

Seorang trader yang percaya diri akan tetap melakukan Cut Loss, sebab percaya bahwa yang dilakukannya adalah yang yang terbaik. Lakukan transaksi dari apa yang Anda lihat dan bukan dari apa yang Anda dengar.

MACD

MACD - MACD (Moving Average Convergence Divergence) diciptakan pada tahun 1960 oleh seorang analis Saham New York yang bernama Gerald Appel. Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi munculnya trend baru, mengetahui momentum yang dinilai kuat atau lemah dan untuk melihat gerakan rata-rata grafik, serta penyimpangan yang terjadi. MACD terdiri dari tiga bagian yaitu Trigger Line, Center Line, dan MACD Line dengan sebuah Histogram. Secara default formulasi MACD adalah 12, 26, 9 yang dibentuk dengan menggunakan EMA (Exponential Moving Average).

MACD
MACD

MACDosMA
MACDosMA

Periode MACD dibentuk dari "12 EMA" dan "26 EMA", dan Trigger line dibentuk dari "9 EMA" yang merupakan garis signal. Seperti disebutkan bahwa MACD line adalah "12 EMA" dan "26 EMA", hal ini bukan berarti terdapat dua garis EMA, tetapi hanya memiliki satu garis EMA yang terbentuk dari selisih antara "12 EMA" dengan "26 EMA". Center line merupakan garis biasa yang membatasi Histogram dengan angka pada Level 0. Histogram terbentuk dari selisih antara MACD line dengan Trigger line.

Untuk mengidentifikasi Trend :

- Jika MACD line bersilang dengan Trigger line dari bawah, mengindikasikan trend naik
- Jika MACD line bersilang dengan Trigger line dari atas, mengindikasikan trend turun
- Jika MACD line dan Trigger line bersilang dengan Center line dari bawah, atau MACD line dan Trigger line berada diatas Center line, mengindikasikan trend naik dalam jangka panjang
- Jika MACD line dan Trigger line bersilang dengan Center line dari atas, atau MACD line dan Trigger line berada dibawah Center line, mengindikasikan trend turun dalam jangka panjang

Konvergen & Divergen :

- Konvergen
Kondisi dimana grafik semakin merendah, tetapi indikator semakin meninggi. Ketika terjadi hal tersebut, maka grafik akan balik arah menjadi naik. Ini merupakan signal untuk melakukan open "Buy"

- Divergen
Kondisi dimana grafik semakin meninggi, tetapi indikator semakin merendah. Ketika terjadi hal tersebut, maka grafik akan balik arah menjadi turun. Ini merupakan signal untuk melakukan open "Sell"

MACD
MACD
  MACDosMA
MACDosMA

Untuk menggunakan MACD atau MACDosMA sebaiknya tambahkan indikator lain agar dapat menghasilakan signal yang lebih akurat. Perhatikan gambar dibawah ini !


Pada MetaTrader 4 telah disediakan indikator MACD, untuk indikator MACDosMA dapat Anda temukan melalui browser Anda dengan kata kunci - MACDosMA.

Tuesday, November 12, 2013

Mengamankan Profit Trading Forex

Mengamankan Profit Trading Forex - "Jangan terlalu puas diri ketika suatu saat Anda telah membuat keuntungan. Hal yang paling sukar di Dunia ini adalah menahan keuntungan" (Mark Weinstein).

Membiarkan posisi transaksi terus berjalan atau terbuka dengan harapan mendapatkan poin demi poin keuntungan yang terus bertambah adalah hal yang dilakukan oleh sebagian trader, tetapi bagaimana jika poin keuntungan yang telah didapat tiba-tiba berbalik menjadi kerugian. Contohnya jika Anda telah mendapatkan 20 poin keuntungan dari dari posisi transaksi "Buy" yang Anda lakukan, namun tiba-tiba arah pergerakan harga berubah menjadi turun, sehingga profit yang telah Anda dapatkan berubah menjadi kerugian.

Berikut ini adalah cara mengamankan profit yang telah Anda dapatkan :

- Scaling Out

Scaling Out merupakan tindakan menutup sebagian Lot yang digunakan dalam posisi transaksi. Contohnya jika Anda menggunakan volume transaksi 2 lot. Ketika transaksi Anda telah menghasilkan profit, maka amankan profit Anda dengan menutup 1 lot dari volume transaksi Anda, sehingga sisa volume transaksi yang masih berjalan adalah 1 lot. Apabila dari sisa volume transaksi 1 lot, Anda telah mendapatkan profit lagi, maka amankan profit Anda dengan menutup 0,5 lot sehingga sisa volume transaksi yang masih berjalan adalah 0,5 lot. Anda dapat membiarkan sisa volume tersebut terus berjalan sampai target keuntungan Anda tercapai, atau Anda dapat menutupnya. Scaling Out dapat memaksimalkan profit yang akan Anda dapatkan dan menghindari kerugian yang besar.

Cara melakukan Scaling Out :

1. Klik kanan pada Order transaksi Anda
2. Klik Close Order
3. Lakukan perubahan jumlah Volume "Lot"
4. Klik Close#...


- Trailing Stop

Trailing Stop adalah cara mengamankan profit dengan merubah stop loss secara otomatis. Contohnya jika Anda membuka posisi "Buy" EURUSD di 1.3400, stop loss di 1.3370, dan trailing stop di 30 point. Jika harga naik ke 1.3430 (naik 30 point), maka secara otomatis stop loss akan berubah dari 1.3370 menjadi 1.3400 (selisih 30 point). Kemudian jika harga terus naik lagi ke 1.3435, maka secara otomatis stop loss akan berubah lagi menjadi 1.3405 dan begitu seterusnya sehingga apabila stop loss Anda tersentuh, Anda akan tetap mendapatkan profit.

Cara menggunakan Trailing Stop :

1. Klik kanan pada order transaksi Anda
2. Letakan arah mouse ke Tariling Stop
3. Pilih jumlah point yang akan Anda gunakan, lalu klik angka tersebut


Mengamankan profit juga bisa dilakukan dengan cara merubah posisi stop loss secara manual. Dengan mengamankan profit yang telah Anda dapatkan, maka Anda akan dapat memaksimalkan keuntungan yang akan Anda dapatkan dan menghindari kerugian yang lebih besar.


Melakukan Analisa Dengan Benar

Melakukan Analisa Dengan Benar - Melakukan analisa adalah sebuah tindakan yang sangat penting yang harus dilakukan oleh seorang trader sebelum mengambil sebuah keputusan transaksi. Analisa yang umum dilakukan seorang trader adalah dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada grafik dengan menggunakan berbagai macam indikator (Analisa Teknikal).

Setiap trader memiliki caranya masing-masing dalam melakukan analisa. Para Trader profesional dapat memperoleh keuntungan yang besar hanya dengan beberapa menit berada didepan chart. Mereka tidak perlu duduk berjam-jam untuk memperhatikan pergerakan harga, karena mereka tahu bahwa pergerakan harga berfluktuatif, sehingga mereka hanya memperhatikan sebuah trend jangka panjang pada time frame yang besar, dimana mereka akan membuka posisi lalu menentukan target keuntungan dan kerugian.

Untuk pemula dalam trading forex, jika Anda melakukan analisa hanya dengan melihat chart dalam satu window dan satu time frame, sekarang cobalah gunakan dua window untuk melihat chart Anda. Lakukan analisa pada dua time frame yang berbeda, dimana time frame yang kecil Anda gunakan untuk mendapatkan signal entry dan time yang besar untuk melihat trend yang sedang berlangsung. Perhatikan gambar dibawah ini !


Pada contoh gambar diatas, time frame yang digunakan adalah 'M30' dan 'H4'. Time frame 'M30' digunakan untuk menentukan posisi transaksi dan time frame 'H4' digunakan untuk mengetahui trend yang sedang berlangsung. Jika pada 'H4' trend turun, maka lakukan open posisi 'Sell' apabila pada 'M30' telah membentuk trend turun. Jika pada 'H4' trend turun, sementara pada 'M30' tidak membentuk trend turun, maka tunggulah 'M30' membentuk trend yang sama dengan 'H4'. Begitu juga jika terjadi trend naik.

Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa, untuk melakukan open posisi maka trend yang terjadi pada time frame yang kecil harus sama dengan time frame yang besar. Hal ini juga dapat Anda gunakan untuk melakukan scalping. Sesuaikan time frame dengan keinginan Anda, selamat mencoba.

Ichimoku Kinko Hyo

Ichimoku Kinko Hyo dikembangkan oleh seorang analis yang bernama Goichi Hosoda pada tahun 1930an. Kegunaan Ichimoku adalah untuk mengindikasikan trend harga yang terjadi, mengetahui area Support dan Resistance, dan untuk menentukan sinyal Open Posisi. Indikator ini terdiri dari beberapa elemen yaitu Tenkan Sen (garis merah), Kijun Sen (garis biru), Chinkou Span (garis hijau), Senkou Span A & B (garis yang membatasi Kumo), dan Kumo (area diantara Senkou Span) dengan Up Kumo (warna SandyBrown) dan Down Kumo (warna Thistle).

Berikut ini adalah penjelasan secara singkat tentang penggunaan indikator Ichimoku Kinko Hyo :

Ichimoku Kinko Hyo

Untuk mengetahui Trend yang terjadi :

Trend Naik
- Jika harga (candle) berada diatas Kijun Sen (garis biru), atau harga (candle) berada diatas Kumo.
- Chinkou Span bersilang/melewati candle, dari bawah.

Trend Turun
- Jika harga (candle) berada dibawah Kijun Sen (garis biru), atau harga (candle) berada dibawah Kumo
- Chinkou Spn bersilang/melewati candle, dari atas.

Trend Flat/Sideways
- Jika harga (candle) bergerak Horizontal berada didalam Kumo.

Untuk mengetahui area Support dan Resistance :

- Jika harga (candle) berada diatas Kumo, maka Kumo tersebut menjadi Support. Garis Senko yang diatas menjadi Support pertama, dan garis Senkou dibawah adalah Support kedua.
- Jika harga (candle) berada dibawah Kumo, maka Kumo tersebut menjadi Resistance. Garis Senkou yang dibawah adalah Resistance pertama, dan garis Senkou yang diatas adalah Resistance kedua.

Untuk menentukan Open Posisi :

Buy
- Tenkan Sen (garis merah) bersilang dengan Kijun Sen (garis biru) dari bawah menuju keatas.
- Jika harga (candle) berada diatas Kumo dan terjadi persilangan antara Tenkan Sen dengan Kijun Sen dari bawah menuju keatas serta Chinkou Span telah melewati Kumo atau berada diatasnya, maka akan terjadi kenaikan harga yang kuat.

Sell
- Tenkan Sen (garis merah) bersilang dengan Kijun Sen (garis biru) dari atas menuju kebawah.
- Jika harga (candle) berada dibawah Kumo dan terjadi persilangan antara Tenkan Sen dengan Kijun Sen dari atas menuju kebawah serta Chinkou Span telah melewati Kumo atau berada dibawahnya, maka akan terjadi penurunan harga yang kuat.

Ichimoku Kinko Hyo Buy
Ichimoku Kinko Hyo Sell

Pada MetaTrader 4 telah tersedia Indikator Ichimoku Kinko Hyo dengan setting default Tenkan-Sen : 9, Kijun-Sen : 26, Senkou Span B : 52. Anda dapat langsung menggunakan dan mempelajarinya melalui akun demo sebelum digunakan pada akun riil Anda.

Monday, November 11, 2013

Karakteristik Pasangan Mata Uang

Karakteristik Pasangan Mata Uang - Pada pasar keuangan terdapat pasangan mata uang utama Dunia yang diperdagangkan, pasangan itu adalah EURUSD, USDJPY, GBPUSD, USDCHF, USDCAD, AUDUSD, dan NZDUSD. Masing-masing pasangan mata uang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dengan mengetahui karakter dari tiap-tiap mata uang, maka Anda akan dapat menentukan mata uang yang akan Anda tradingkan. Berikut ini adalah karakteristik dari pasangan mata uang tersebut :

1. EURUSD

Pasangan mata uang ini adalah yang paling banyak ditradingkan, sebesar 29% dari total volume harian. Pasangan mata uang ini cocok bagi mereka yang baru dalam trading forex.
- Rata-rata pergerakan harian 70-150 Pips
- Sesi Market terbaik untuk trading adalah Sesi Eropa
- Faktor yang mempengaruhi adalah perbedaan tingkat suku bunga antar Bank Eropa (European Central Bank) dan Federal Reserve (FED)

2. USDJPY

Pasangan mata uang ini adalah pasangan kedua yang paling banyak ditradingkan, sebesar 18% dari total volume harian.
- Rata-rata pergerakan harian 80-90 Pips
- Sesi Market terbaik untuk trading adalah Sesi Asia
- Faktor yang mempengaruhi adalah perbedaan tingkat suku bunga antar Bank Jepang (BoJ) dan Federal Reserve (FED)

3. GBPUSD

Pasangan mata uang ini adalah yang paling agresif dibanding pasangan mata uang lainnya. Ditradingkan sebesar 14% dari total volume harian. Pasangan mata uang ini tidak cocok untuk pemula dalam trading forex, karena sering terjadi false breakout.
- Rata-rata pergerakan harian adalah 150-200 Pips
- Sesi Market terbaik untuk trading adalah Sesi Eropa
- Faktor yang mempengaruhi adalah perbedaan tingkat suku bunga antar Bank Inggris (BoE)

4. USDCHF

Pasangan mata uang ini ditradingkan sebesar 4% dari total volume harian.
- Rata-rata pergerakan harian adalah 70-130 Pips
- Sesi Market terbaik untuk trading adalah Sesi Eropa
- Faktor yang mempengaruhi adalah sesuatu yang mempengaruhi EURUSD, sebab pasangan mata uang ini cendrung memiliki korelasi negatif dengan EURUSD

5. USDCAD

Pasangan ini memiliki korelasi negatif dengan AUDUSD, GBPUSD, dan EURUSD.
- Rata-rata pergerakan harian adalah 60-100 Pips
- Sesi Market terbaik untuk trading adalah Sesi  Amerika
- Faktor yang mempengaruhi adalah data-data yang dirilis dari Canada dan Amerika

6. AUDUSD

Pasangan mata uang ini memiliki pergerakan yang cendrung pelan dan jarang terjadi pergerakan yang cepat.
- Rata-rata pergerakan harian adalah 70-85 Pips
- Sesi terbaik untuk trading adalah Sesi Pacific/Australia dan Sesi Asia
- Faktor yang mempengaruhi adalah data-data yang dirilis dari negara-negara Asia, termasuk China, dan data-data yang dirilis Amerika Serkat

7. NZDUSD

Pasangan mata uang ini memiliki pergerakan yang cendrung pelan dan jarang terjadi pergerakan yang cepat.
- Rata-rata pergerakan harian adalah 60-70 Pips
- Sesi terbaik untuk trading adalah Sesi Eropa dan Amerika
- Faktor yang mempengaruhi adalah data-data yang dirilis Amerika Serikat

Umumnya faktor yang sangat mempengaruhi pergerakan pasangan mata uang utama Dunia adalah berita-berita yang dirilis oleh Amerika Serikat, terutama berita yang mempunyai dampak tinggi. Semoga artikel ini membantu trading forex Anda.

Platform MetaTrader

Platform MetaTrader - MetaTrader dikembangkan oleh MetaQuotes, adalah platform perdagangan yang dirancang sebagai perangkat lunak atau alat untuk melakukan perdagangan di pasar keuangan (Trading Forex) secara Online. Sebagian besar pialang menyediakan platform ini kepada pelanggan di Forex, CFD, dan Futures. Pada tahun 2002 pengembang MetaQuotes Software telah merilis beberapa versi dari perangkat lunak MetaTrader, dan terus dikembangkan hingga MetaTrader 4 dirilis pada tahu 2005, kemudian pada tahu 2010 merilis MetaTrader 5.

Sampai dengan saat ini MetaTrader 4 adalah sebuah platform perdagangan yang paling populer di Dunia. Keunggulan utama dari platform ini multi mata uang dan dukungan bahasa, efektivitas dan kinerja, kehandalan dan keamanan. Platform ini juga bersisi Application Program Interface (API) yang memungkinkan untuk memperluas fungsi dan integrasi dengan sistem lain. Interface yang user friendly dengan berbagai fungsi yang kuat, menjadikan platform ini sangat fleksibel, mudah dan efesien untuk mengelola set up kelompok pedagang, instrumen keuangan, database, pengumpan data dan banyak lagi yang lainnya.

Berikut ini adalah beberapa cara singkat menggunakan MetaTrader 4 untuk melakukan transaksi :

- Melakukan Open Posisi (Jual & Beli)

1. Klik Order Baru
2. Masukan jumlah volume (Lot) yang akan Anda gunakan
3. Klik "Sell", bila Anda ingin menjual. Klik "Buy", bila Anda ingin membeli

Open Posisi

- Memasang Stop Loss dan Take Profit

1. Klik kolom dibawah S/L atau T/P pada terminal (pilih salah satunya saja)
2. Masukan Level point yang akan Anda gunakan untuk Stop Loss dan Take Profit
3. Klik harga "Copy as" untuk Stop Loss dan Take Profit
4. Klik Modify#...

Stop Loss & Take Profit

- Melakukan Close Posisi (Jual & Beli)

1. Klik kolom dibawah Order (nomor order Anda) pada terminal
2. Klik Close#...

Close Posisi

Untuk mengetahui lebih banyak tentang cara menggunakan MetaTrader, dapat Anda pelajari melalui berbagai website Forex. Semoga artikel ini bermanfaat.

Download MetaTrader 4 Klik Disini

Sunday, November 10, 2013

Alligator

Alligator pertama kali diperkenalkan oleh Bill Williams, seorang pakar teknikal (Chartis) yang mengembangkan konsep Chaos Theory dan efek istimewa yang terjadi didalam pasar. Indikator ini digunakan untuk menentukan arah pergerakan trend harga (Naik atau Turun). Pada prinsipnya Alligator adalah kombinasi garis keseimbangan yang terdiri dari 3 Moving Average yaitu :

- Garis Biru ( Alligator Jaws)
Smoothed Moving Average : Jaws period 13 - Apply to : Median Price (HL/2) - Shift 8

- Garis Merah (Alligator Teeth)
Smoothed Moving Average : Teeth period 8 - Apply to : Median Price (HL/2) - Shift 5

- Garis Hijau (Alligator Lips)
Smoothed Moving Average : Lips period 5 - Aplly to : Median Price (HL/2) - Shift 3

aligator1

Cara menggunakan indikator Alligator :

Buy
- Jika garis Moving Average (Jaws, Teeth, dan Lips) bergerak ke atas secara berurutan (membentuk mulut Alligator), hal ini mengindikasikan Trend bergerak Naik
- Harga (candle) berada diatas urutan ketiga garis Moving Average (mulut Alligator)

Sell
- Jika garis Moveng Average (Jaws, Teeth, dan Lips) bergerak ke bawah secara berurutan (membentuk mulut Alligator), hal ini mengindikasikan Trend bergerak Turun
- Harga (candle) berada dibawah urutan ketiga garis Moving Average (mulut Alligator)

aligator2

Pada MetaTrader 4 telah tersedia indikator Alligator dan template dengan nama Williams. Anda dapat menggunakannya dan mempelajarinya melalui akun demo Anda. Semoga bermanfaat.

Managemen Resiko

Managemen Resiko - Managemen resiko merupakan hal yang sangat penting bagi seorang trader agar dapat mempertahankan aktifitas tradingnya untuk jangka waktu yang lama dan dapat mengelola tingkat resiko serta keuntungan yang akan didapat sesuai dengan modal yang dimilikinya. Berikut ini adalah cara yang umum dilakukan dalam melakukan managemen resiko :

1. Stop Loss

Merupakan sebuah tindakan untuk membatasi kerugian yang akan dialami. Pengaturan yang baik pada tindakan ini adalah dengan menggunakan 3%-5% dari modal Anda sebagai batas kerugian yang akan Anda tanggung. Contohnya jika Anda memiliki modal $100, dengan batas kerugian 3%, maka kerugian yang akan Anda tanggung adalah sebesar 3% x $100 = $3. Jika volume transaksi (Lot) yang Anda gunakan = 0,01 (standar akun), maka stop loss yang harus Anda gunakan adalah sebesar 30 point.

2. Cut Loss

Merupakan sebuah tindakan menutup posisi yang berlawanan dengan pergerakan harga. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Dalam hal ini diperlukan perhitungan yang matang jika Anda telah menggunakan stop loss untuk membatasi kerugian.

3. Switching

Merupakan sebuah tindakan merubah posisi jika Anda melakukan open posisi yang salah, atau berlawanan dengan arah harga. Tindakan ini dilakukan dengan menutup posisi yang salah arah dan menggantinya dengan yang searah. Dalam hal ini diperlukan ketelitian, sebab harga sering mengalami koreksi sebelum melanjutkan trendnya.

4. Hedging

Merupakan sebuah tindakan membuka dua posisi yang berlawanan (buy & sell) untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Tindakan ini memerlukan analisa yang tepat agar kerugian yang terjadi tidak bertambah besar.

5. Averaging

Merupakan sebuah tindakan membuka posisi yang sama pada saat mengalami floating loss. Tindakan ini membutuhkan modal yang besar untuk dapat melakukannya. Contohnya jika Anda melakukan open posisi "buy" dengan 1 lot di harga 1.3350, kemudian harga turun menjadi 1.3300, Anda lakukan open posisi "buy" lagi dengan 2 lot di harga 1.3300, kemudian harga turun lagi menjadi 1.3250, lakukan open posisi "buy" lagi dengan 3 lot di harga 1.3250. Jika harga telah naik lagi, kembali ke 1.3350 atau lebih, tutup semua posisi Anda.

Dari kelima cara tersebut, menggunakan stop loss adalah hal yang sangat dianjurkan sebagai cara untuk membatasi kerugian yang akan terjadi.

Candle Time

Candle Time merupakan indikator yang menunjukan setiap pergerakan sebuah grafik (Candlestick, Chart Bar, atau Chart Line) secara otomatis sesuai dengan time frame yang digunakan. Candle Time akan menghitung mundur dari tiap pergerakan sampai dengan waktu yang ditentukan berakhir, kemudian berganti dengan candle yang baru. Contohnya pada gambar dibawah ini dengan menggunakan time frame M30, yang mana candle telah bergerak selama 19 menit 27 detik dan candle masih akan bergerak lagi selama 10 menit 33 detik (30:00 - 19:27 = 10:33) sehingga candle tersebut terbentuk, kemudian akan berganti dengan candle yang baru.

candletime

Indikator Candle Time akan menginformasikan kepada Anda, berapa lama lagi pergerakan sebuah  candle akan berakhir dan akan terjadi kemunculan candle baru. Hal ini sangat berguna apabila Anda ingin mengetahui pergerakan harga berikutnya. Misalkan Anda telah menentukan akan melakukan open buy bila harga berada diatas MA 50, ketika sebuah candle telah melewati MA 50 dan hanya menyisakan beberapa detik lagi untuk terjadinya kemunculan candle yang baru, maka saat itu Anda dapat bersiap-siap untuk melakukan eksekusi order.

Candle Time bukan merupakan indikator action, jadi tergantung bagaimana cara Anda untuk memanfaatkannya. Temukan indikator candle time melalui browser Anda. Semoga bermanfaat.

Saturday, November 9, 2013

Kesalahan Menganalisa Trend Pada Forex

Kesalahan Menganalisa Trend Pada Forex - Anda tentu pernah mengalami ketika membuka posisi Sell tiba-tiba arah harga berubah naik atau ketika Anda membuka posisi Buy, tiba-tiba arah harga berubah turun. Jika hal itu terus terjadi, maka akan dapat membuat emosi Anda menjadi tak terkendali dan tentunya Anda akan kehilangan fokus terhadap trading yang Anda lakukan. Kejadian seperti dapat selalu terjadi, seolah-olah pasar tahu apa yang Anda lakukan dan sengaja ingin membuat Anda Loss. Apa yang sebenarnya terjadi ?

Tidak ada yang tahu kemana arah harga akan bergerak dan sampai dimana pergerakan harga tersebut. Oleh sebab itu penggunaan indikator sangat diperlukan untuk mengukur tingkat kecendrungan harga, sehingga seorang trader dapat memperkirakan kemana harga akan bergerak. Sebuah indikator akan menjadi tidak berguna bila tidak didukung oleh kemampuan trader dalam melakukan analisa. Indikator bukanlah alat yang memastikan arah pergerakan harga, tetapi hanya sebuah alat yang memprediksi arah pergerakan harga.

Untuk mengambil sebuah keputusan transaksi, seorang trader harus mengetahui trend harga yang sedang terjadi dan yang akan terjadi selanjutnya. Bagi para pemula dalam trading forex, melakukan analisa terhadap trend harga dapat menjadi masalah tersendiri. Mereka sering salah menempatkan posisi transaksi, sehingga mereka sering mengalami loss. Loss dalam trading forex adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, namun bukan berarti loss tersebut tidak bisa diminimalisir. Berikut ini adalah Kesalahan Menganalisa Trend yang dilakukan oleh para pemula dalam trading forex.

- Melakukan analisa menggunakan time frame kecil

Kebanyakan para pemula dalam trading forex selalu menggunakan time frame kecil dalam melakukan analisa untuk melakukan open posisi. Mereka beranggapan bahwa time frame kecil lebih cepat terjadi perubahan arah harga dan lebih cepat menghasilkan signal entry, sehingga mereka dapat lebih sering melakukan open posisi dan mendapatkan banyak keuntungan. Mereka tidak mengerti bahwa kekuatan trend yang sesungguhnya ada pada time frame besar. Seorang trader profesional jika akan melakukan scalping selalu melihat trend pada time frame yang lebih besar. Pergerakan harga pada time frame kecil memiliki trend yang lemah. Jadi untuk mengetahui trend, sebaiknya Anda melihatnya pada time frame besar seperti D1 atau W1.

- Mengikuti perubahan warna (candlestick atau indikator)

Kesalahan menganalisa trend yang dilakukan oleh seorang trader adalah terlalu cepat mengambil sebuah keputusan dengan mengikuti perubahan warna yang terjadi pada candlestick, atau pada indikator. Contohnya adalah :

Warna pada candlestick
Jika biru adalah "Bullish" dan jika merah adalah "Bearish", ketika pada candlestick telah terbentuk warna biru untuk beberapa saat, mereka mengira trend harga akan naik (Bullish), maka mereka segera membuka posisi Buy. Tetapi yang terjadi, harga kembali turun, karena trend yang sebenarnya sedang berlangsung adalah turun (Bearish), begitu juga sebaliknya.

Warna pada indikator
Jika biru adalah "Buy" dan jika merah adalah "Sell", ketika pada indikator telah terbentuk warna merah untuk beberapa saat, mereka mengira trend harga akan turun, maka mereka segera membuka posisi Sell. Tetapi yang terjadi, harga kembali naik, karena trend yang sebenarnya sedang berlangsung adalah naik, begitu juga sebaliknya.

Bagi para pemula dalam trading forex tidak dianjurkan menggunakan indikator dengan petunjuk warna. Itulah beberapa kesalahan menganalisa trend pada forex. Semoga membantu trading Anda.

MACAM-MACAM PENYAKIT TIDAK MENULAR

** Dalam dunia kesehatan terdapat dua macam penyakit yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah ...